Apakah Anda sedang mencari Embedded system: pengertian, sejarah, komponen, Struktur, cara kerja, dan contohnya, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.
Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.
Teknologi terus berkembang, setiap tahun bahkan bulan pasti muncul penemuan teknologi terbaru dari para peneliti dari perusahaan teknologi yang ada di dunia ini. Namun, teknologi-teknologi yang diciptakan tidak akan berarti tanpa adanya perangkat keras tertanam atau bahasa informatikanya disebut embedded system. Tanpa embedded system, teknologi-teknologi tadi hanyalah sebuah program abstrak dan tidak bisa membantu kehidupan manusia secara maksimal.
Pengertian Embedded System
Embedded system atau sistem tertanam merupakan sistem komputer khusus yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu dan biasanya sistem tersebut tertanam dalam satu kesatuan sistem. Embedded system adalah kombinasi dari hardware dan software yang disisipkan (Embedded) dalam suatu perangkat tertentu yang bertujuan melakukan suatu tugas fungsi atau tugas khusus. Sistem ini menjadi bagian dari keseluruhan sistem yang terdiri atas mekanik dan perangkat keras lainnya.
Bidang Embedded system mencakup penguasaan perangkat keras (Hardware). System Embedded merupakan sebuah sistem (Rangkaian Elektronika) digital yang merupakan bagian dari sebuah sistem yang lebih besar, yamg biasanya bukan berupa sistem elektronika. Kata Embedded menunjukan bagian yang tidak dapat berdiri sendiri.
Sejarah Embedded System
Sistem embedded modern yang pertama dikenali adalah Apollo Guidance Computer, dikembangkan oleh Charles Stark Draper di MIT Instrumentasi Laboratorium, awal 1960-an. Apollo Guidance Computer (AGC) adalah on-board digital computer (papan komputer digital), diinstall di setiap acecraft program Apollo, baik Command Module (CM) dan Lunar Module (LM). Disediakan onboard computation untuk mendukung spacecraft guidance, navigasi dan kontrol. Apollo flight computer adalah yang pertama menggunakan Integrated Circuit (IC). Software AGC ditulis dalam bahasa assembly AGC.
Kategori Sistem Embedded :
1. Mandiri (Standalone), dapat berfungsi secara independen dari perangkat keras lainnya. Tidak terintegrasi ke dalam perangkat lain. Contoh : Kotak TiVo untuk merekam siaran televisi. Sedangkan DVR (digital video recorder) merupakan sistem embeded yang terintegrasi dengan DVD player. Stand alone juga dapat merujuk pada program software yang tidak memerlukan software selain sistem operasi untuk menjalankannya.
2. Real Time, Sistem embedded dengan tugas-tugas spesifik yang dilakukan dalam periode waktu spesifik disebut dengan sistem real time. Sistem real time terdiri dari hard real time system dan soft real time system.
3. Hard real time, Hard real time adalah sistem yang harus melaksanakan tugas dengan deadline yang tepat. Contoh dari sistem hard realtime adalah sistem yang harus membuka katup dalam 30 milidetik ketika kelembaban udara melintasi ambang batas tertentu. Jika katup tidak dibuka dalam 30 milidetik maka akan menimbulkan malapetaka.Sistem hard real-time sering kali digunakan sebagai alat pengontrol untuk aplikasi yang dedicated, mempunyai batasan waktu yang tetap yang sudah didefinisikan dengan baik. Pemrosesan harus selesai dalam batasan-batasan yang sudah didefinisikan, atau sistem akan gagal.
4. Soft real time, Soft real time adalah sistem yang tidak memerlukan deadline.Contoh dari soft realtime seperti DVD player, jika diberikan suatu perintah dari remote control maka akan mengalami delay selama beberapa milidetik untuk menjalankan perintah tersebut. Delay ini tidak akan berakibat sesuatu yang serius. Sistem soft real-time mempunyai lebih sedikit batasan waktu yang keras, dan tidak mendukung deadline dengan menggunakan batas akhir.
Komponen Embedded System
Embedded system atau sistem tertanam adalah sistem komputer yang dirancang khusus untuk tujuan tertentu dan biasanya sistem tersebut tertanam dalam satu kesatuan sistem. Embedded system ini terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras embedded system meliputi mikroprosesor atau mikrokontroler dengan tambahan memori eksternal, I/O dan komponen lainnya. Sedangkan perangkat lunak embedded system berfungsi sebagai penggerak pada sistem. Perangkat lunak embedded system biasanya disebut firmware karena perangkat lunak tipe ini dimuat ke ROM, EPROM atau memory flash. Sekali program dimasukkan kedalam perangkat keras maka tidak akan pernah berubah kecuali diprogram ulang.
Sebuah embedded system memiliki tiga komponen, di antaranya :
- Memiliki hardware
- Memiliki software dan firmware
- Memiliki sistem operasi waktu nyata atau real-time operating system (RTOS), ini berfungsi untuk mengawasi perangkat lunak aplikasi dan menyediakan mekanisme untuk membiarkan prosesor menjalankan proses sesuai dengan yang sudah dijadwalkan
Jadi, dapat kita definisikan embedded system ini merupakan sistem yang berbasis mikrokontroler, perangkat lunak, dan memiliki sistem kontrol real-time.
Struktur Dasar Sistem Embedded
Berikut arsitektur dari sistem embedded, Ilustrasi berikut menunjukkan struktur dasar sistem Embedded:
- Sensor: Alat ini mengukur kuantitas fisik dan mengubahnya menjadi sinyal listrik yang dapat dibaca oleh pengamat atau oleh instrumen elektronik seperti konverter A2D. Sensor menyimpan jumlah yang diukur ke memori.
- A-D Converter: Konverter analog-ke-digital mengubah sinyal analog yang dikirim oleh sensor menjadi sinyal digital.
- Processor & ASICs: Prosesor memproses data untuk mengukur output dan menyimpannya ke memori.
- D-A Converter: Konverter digital ke analog mengubah data digital yang diumpankan oleh prosesor ke data analog
- Aktuator: Aktuator membandingkan output yang diberikan oleh Konverter D-A dengan output aktual yang diharapkan yang tersimpan di dalamnya dan menyimpan output yang disetujui.
Cara Kerja Embedded System
Sistem kerja dari embedded system adalah sebagai berikut:
- Input analog/digital yang dilakukan oleh pengguna. Contohnya adalah melalui saklar tombol, keypad, sensor, dan layar sentuh
- Memproses input yang telah diberikan. Pemrosesan dapat berupa perhitungan atau konversi. Misalnya, ADC (konversi analog ke digital) mengubah input analog sensor ke output digital
- Memberikan hasilnya melalui perangkat output. Contohnya adalah motor, LCD, dan layar sentuh
Contoh Embedded System
Secara fisik embedded system dibagi menjadi tiga bagian yaitu portable devices, large stationary installations, dan largely complex systems.
a. Portable Devices, Merupakan jenis embedded system yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Namun, seringkali kita bahkan tidak menyadari bahwa benda itu merupakan jenis dari embedded system.
Contohnya saja ada jam tangan digital, kamera digital, kalkulator, modem, kulkas, mesin cuci otomatis, televisi, telepon dan masih banyak lagi.
b. Large Stationary Installations, Adalah jenis embedded system yang lebih kompleks dan memiliki cakupan yang lebih luas. Embedded system ini juga digunakan untuk tujuan yang bermanfaat untuk lebih banyak orang.
Contohnya adalah lampu lalu lintas dan mesin kontrol di pabrik atau biasa disebut Programmable Logic Controller (PLC).
c. Largely Complex Systems, Suatu implementasi embedded system yang lebih luas dan lebih kompleks. Embedded system jenis ini hanya bisa dilakukan oleh peneliti atau profesional pada bidang ini.
Contoh dari largely complex systems ada Hybrid Vehicles yaitu kendaraan yang digerakkan oleh dua tenaga yakni bahan bakar biasa dan juga baterai yang dapat diisi ulang, MRI atau Magnetic Resonance Imaging yaitu suatu teknik penggambaran medis yang dipakai di radiologi untuk mencari bagian tubuh yang terserang penyakit, dan Avionics yaitu sistem elektronik yang digunakan pada pesawat serta berfungsi untuk komunikasi, navigasi, menampilkan sistem pesawat dan bersifat sangat kompleks.
Selain beberapa hal yang telah disebutkan diatas, masih terdapat banyak embedded system yang bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari. Mulai dari yang kompleksitasnya paling rendah (hanya sebuah chip microcontroller), sampai yang tinggi dengan banyak unit, peripherals (perangkat proses) dan bagian inti dari sebuah sistem.
Baca juga : Pedoman penulisan skripsi
Demikian yang dapat Teknik area bagikan, tentang Embedded system: pengertian, sejarah, komponen, Struktur, cara kerja, dan contohnya. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi www.teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel Komputer berikutnya.