Uraikan Fungsi Komponen Atmosfer pada Pengindraan Jauh

Posted on

Apakah Anda sedang mencari uraikan fungsi komponen atmosfer pada pengindraan jauh, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.

Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.

❤️Soal:

Uraikan fungsi komponen atmosfer pada pengindraan jauh!

❤️Jawaban:

Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi planet Bumi, termasuk nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan gas-gas lainnya. Dalam konteks pengindraan jauh, atmosfer memiliki peran penting karena interaksi dengan sinar elektromagnetik yang dikirim atau diterima oleh sensor-sensor pengindraan jauh. Berikut adalah beberapa fungsi komponen atmosfer pada pengindraan jauh:

1. Penyerapan Radiasi Elektromagnetik:

Atmosfer menyerap sebagian besar radiasi elektromagnetik dari matahari, terutama di bagian ultraviolet dan sebagian dari inframerah. Hal ini penting karena sensor pengindraan jauh dapat menerima informasi yang relevan hanya dari bagian tertentu dari spektrum elektromagnetik.

2. Penyebab Penyebaran dan Penyerapan Radiasi:

Partikel-partikel di atmosfer, seperti debu dan molekul-molekul air, dapat menyebabkan penyebaran dan penyerapan radiasi elektromagnetik. Efek ini dapat mempengaruhi kualitas citra dan data yang diterima oleh sensor pengindraan jauh.

3. Pemantulan Radiasi:

Atmosfer memantulkan sebagian dari radiasi matahari kembali ke luar angkasa. Pemantulan ini dapat mempengaruhi intensitas cahaya yang mencapai permukaan bumi dan, akibatnya, mempengaruhi citra dan data pengindraan jauh.

4. Penyerapan Gas-Gas Spesifik:

Beberapa gas di atmosfer, seperti uap air dan karbon dioksida, memiliki pita absorpsi yang spesifik di dalam spektrum elektromagnetik. Ini dapat menyebabkan penyerapan radiasi pada panjang gelombang tertentu, dan mempengaruhi kemampuan sensor untuk mendeteksi sumber daya di permukaan bumi.

5. Efek Pengaburan (Scattering):

Pengaburan terjadi ketika cahaya tersebar oleh partikel-partikel kecil di atmosfer, seperti molekul-molekul gas dan debu. Ini dapat menyebabkan efek kabur pada citra pengindraan jauh dan mengurangi ketajaman gambar.

6. Pengaruh pada Resolusi Spasial dan Spektral:

Komponen atmosfer dapat mempengaruhi resolusi spasial (ketajaman gambar) dan resolusi spektral (kemampuan sensor untuk membedakan antara berbagai panjang gelombang) dari data pengindraan jauh. Perubahan ini harus dikoreksi agar dapat menghasilkan data yang akurat dan bermanfaat.

7. Efek Emisi Termal:

Atmosfer dapat mempengaruhi emisi termal atau radiasi inframerah yang dipancarkan oleh objek di permukaan bumi. Gas-gas seperti uap air dapat menyerap dan memancarkan radiasi termal, mempengaruhi citra termal yang dihasilkan oleh sensor pengindraan jauh.

8. Pengaruh Terhadap Penginderaan Jauh dari Udara dan Luar Angkasa:

Atmosfer mempengaruhi citra dan data pengindraan jauh yang diambil dari pesawat udara atau satelit, terutama karena pengaruh kondisi atmosfer pada panjang gelombang yang berbeda.

9. Kondisi Cuaca dan Pengamatan Optik:

Kondisi cuaca, seperti awan dan kabut, dapat mempengaruhi pengindraan jauh optik, terutama pada citra visual dan inframerah dekat. Hal ini dapat membatasi kemampuan sensor untuk mendeteksi dan mengidentifikasi objek di permukaan bumi.

Penting untuk memahami interaksi antara atmosfer dan radiasi elektromagnetik ketika menganalisis data pengindraan jauh. Koreksi atmosfer sering diperlukan untuk meningkatkan akurasi dan interpretabilitas informasi yang dihasilkan oleh sensor pengindraan jauh.

Baca juga: Apa Dampak yang diperoleh dari Penataan Jaringan Transportasi